RSS

Kamis, 20 Mei 2010

Menngalakkan Minat Baca




Oleh : Ks. Min Sergai

Hari Buku diperingati pada tanggal 21 Mei setiap tahunnya. Hal ini sangat penting untuk peningkatan kualitas dan kecerdasan sumber daya manusia.

Sebab, dengan adanya buku akan semakin menumbuhkan minat baca; atau bisa juga dibalikkan statemennya; dengan meningkatnya minat baca akan menumbuhkan industri perbukuan. Oleh karena itu, dalam menyemangati Hari Buku tahun 2010 ini urgensitas peningkatan minat baca menjadi sesuatu yang penting untuk dikedepankan.

Dengan intensitas membaca yang tinggi akan mampu mendongkrak tingkat kecerdasan intelektual. Setidaknya, hal itulah yang menjadi hasil temuan berbagai penelitian yang telah dilakukan dalam hal peningkatan minat baca. Untuk itu pula, sangat diharapkan agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan minat bacanya. Hanya dengan meningkatnya minat baca akan memberi efek positif bagi kualitas SDM.

Meningkatkan Kebiasaan Membaca

Kebiasaan membaca (habit of reading) menjadi cara cerdas yang semestinya dilakukan untuk mencerdaskan bangsa. Informasi, ilmu pengetahuan, hiburan, pendidikan, keterampilan, dan berbagai perangkat personal lainnya dapat ditingkatkan dengan membaca. Untuk menjadi cerdas, tidak hanya para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.

Dengan begitu, membaca bukan hanya monopoli anak sekolah. Membaca harus menjadi aktivitas rutin setiap lapisan masyarakat. Tidak ada anggota kelompok masyarakat yang terlepas dari kebiasaan membaca. Sebab, setiap orang pasti mempunyai kepentingan dalam dirinya. Dan setidaknya, kepentingan itu dapat ditunaikan dengan peningkatan kapasitas diri melalui membaca.

Membaca merupakan salah satu cara untuk menuangkan seluruh informasi (baik yang baru maupun yang lama) ke dalam otak. Dengan begitu, pribadi yang membaca akan mendapatkan seluruh informasi yang terbaru bagi dirinya. Secara psikologis, seluruh informasi yang ada di otak individu akan memberikan efek pencerahan yang maksimal. Pencerahan inilah yang akan mengubah pola pikir, pola laku, pola sikap, dan seluruh pola secara pribadi. Sehingga, hal inilah yang menjadi titik kulminasi dari kebiasaan membaca yang dilakukan individu. Untuk itu, jika seluruh individu melakukan kebiasaan membaca, maka hal itu akan meningkatkan kecerdasan masyarakat secara kolektif. Hal inilah yang harus dikedepankan dengan berbagai cara yang bisa dipraktikkan oleh masyarakat.

Peran Sekolah, Keluarga, Masyarakat, dan Pemerintah

Untuk meningkatkan minat baca, seluruh komponen harus terlibat. Tidak bisa hanya salah satu sektor yang berjuang secara maksimal untuk itu. Komponen yang terlibat seperti guru, orang, tua, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Tentunya, masing-masing mempunyai porsinya sendiri. Ada hal-hal yang harus dikerjakan secara parsial dengan tujuan bersama.

Bagi seorang guru, untuk meningkatkan minat baca adalah dengan cara menganjurkan kepada para peserta didik untuk terus menggalakkan kebiasaan membaca. Hal itu akan berkaitan dengn pola peningkatan prestasi akademik. Secara kumulatif, hal itu akan memberikan nilai berkelanjutan agar kebiasaan membaca itu dilanjutkan. Dan dengan kebiasaan membaca akan dapat meningkatkan kecerdasan serta dapat menyelesaikan berbagai persoalan akademik di sekolah.

Bersamaan dengan itu pula, perangkat sekolah harus mendukung kebiasaan membaca. Setidaknya, hal ini adalah dengan melengkapi bahan bacaan yang ada di sekolah. Sekolah sejatinya berkewajiban memenuhi seluruh bahan bacaan yang ada. Penambahan bahan bacaan ini secara berkelanjutan harus ditingkatkan. Bahan bacaan yang baru dan mencerahkan merupakan bahan bacaan yang sangat diharapkan untuk di sekolah. Sehingga perpustakaan sekolah dapat mendukung kegiatan akademik maupun untuk pengembangan diri perserta didik.

Peran yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kebiasaan di dalam keluarga. Seluruh anggota keluarga, terutama orang tua dan orang dewasa di rumah, harus secara berkelanjutan menunjukkan sikap kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca harus ditunjukkan. Dan untuk itu, para orang dewasa harus membiasakan mengurangi untuk menonton acara televisi. Acara televisi yang semakin menyita waktu hendaknya dapat diminimalisasi dengan mengatur jadwal menonton televisi. Matikan televisi untuk setiap waktu belajar di rumah. Dengan begitu, setiap malam, televisi harus dimatikan untuk memberi kesempatan pada anak-anak untuk membaca ataupun belajar. Sebab, kalau televisi tetap dihidupkan, maka akan mengurangi minat baca anak-anak. Hal inilah yang perlu dipahami oleh para orang dewasa di dalam keluarga.

Selanjutnya, warga masyarakat juga sangat penting. Warga masyarakat harus secara bersama mendukung agar kebiasaan membaca dapat dilaksanakan. Namun, hal ini dapat dilaksanakan jika seluruh orang tua menerapkan kebiasaan di dalam keluarga masing-masing. Sebab, setiap anggota masyarakat luas bermula dari keluarga. Kalaulah keluarganya terus baik-baik dan menciptakan iklim membaca, maka akan tercipta kebiasaan mem baca secara kolektif di suatu komunitas masyarakat. Dan jika hal itu dilanjutkan, maka akan tercipta masyarakat Indonesia yang lebih baik untuk membaca.

Peran pemerintah dalam mendukung gerakan gemar membaca juga menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Pemerintah harus bisa memberikan akses seluas-luasnya kepada warga negara agar terjadi peningkatan membaca. Sebab, pemerintah mempunyai kepedulian yang sangat intens untuk pencerdasan secara kolektif. Pencerdasan kolektif yang dilakukan harus melibatkan seluruh kementerian; mulai dari pendidikan, agama, sosial, serta kementerian yang lainnya. Jelasnya, pemerintah harus turun tangan untuk dapat meningkatkan minat baca.

Minat Baca dan Industri Buku

Peningkatan minat baca harus didukung seluruh lapisan masyarakat. Semuanya harus peduli terhadap kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ini akan menumbuhkan minat baca. Minat baca yang secara kolektif akan menumbuhkan industri perbukuan. Hal inilah yang semestinya menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan tumbuhnya industri buku, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Sebab, hal ini berkaitan dengan distribusi, pedagang buku, toko buku, transportasi perbukuan, dan lain-lainnya. Sehingga akan menggerakkan sektor perekonomian.

Untuk wilayah Medan, akhir-akhir ini, sudah ada beberapa penerbit buku yang secara berkelanjutan menerbitkan buku-buku terbaru. Penerbit buku ini secara khusus menyalurkan para penulis berbakat dari Medan (Sumut). secara nyata, sudah banyak buku-buku yang diterbitkan. Para penerbit itu terus menerbitkan buku terbaru. Dan hal ini harus didukung para penulis yang handal. Dengan adanya para penulis yang handal, maka akan meningkatkan daya tarik buku tersebut. Yang pada akhirnya, akan membuat lebih cepat terjadi pertukaran dan penyerapan informasi kepada masyarakat luas.

Beberapa tahun terakhir, industri buku di Medan semakin hangat. Semakin banyak yang tumbuh dan berani menerbitkan buku-buku. Persoalan pangsa pasar, tentunya perlu dirumuskan bagaimana agar buku tersebut menjadi lebih baik. Baik bagi penerbit, penulis, pedagang buku, dan baik seluruh masyarakat Sumatera Utara (khususnya Medan). Sehingga industri buku ini menjadi sesuatu yang sangat diharapkan.


sumber : google.com (harian analisa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar